4/13/2013

The Last Assassins Chapter 1

The Last Assassins
 
Summary: Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor Assassins.
Genre: Adventure/Romance
Rate: M for Strong language.
Disclaimer: Ryuka Strucked
Warning: Typo, OOC, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY
Cast: Alex hawkeye(15 tahun) , Teressa Highen(15 tahun) , warga, Andrew Strucker(35 tahun), Jack Hawkeye(unknown), Raven Hawkeye(unknown), Helena Hills(unknown), Sam Lox(40 tahun), dll.
 
Chapter 1: The beginning
 
Happy Reading my first fanfic!!!
 
 
England, 13-09-1724

“Kejar bajingan itu jangan sampai Ia lolos!!” Teriak seorang Panglima kerajaan “Ia sudah membunuh Raja!!!”


Alex masih mendengar kalimat itu walaupun jarak antara ia dengan pengejarnya sudah cukup jauh….


Tap… tap… tap… tap... hah... hah... hah... Drap... Drap...


“itu dia!!! Siapkan senjata kalian!! kita akan memojokannya dijurang” Perintah sang Panglima
 

“Sial” pikir Alex ketika ia sudah berada dipinggir jurang


“tembak Dia!!!”


Srek.... tembak!!! Jduar...


“Ukh..”


“.... mungkin aku memang tidak pantas menjadi assassin seperti Jack Hawkeye sang master assassins di Spanyol” pikir Alex sambil bersiap melakukan lompatan dengan timah panas yang mennggores rusuknya cukup dalam


“ha ha ha ha.... kau sudah tidak bisa kemana-mana lagi tikus kecil.” Ujar Panglima tersebut sambil tertawa “Kau sudah terjebak ditebing ini jadi menyerahlah!”
 
“Tidak semudah itu” Jduar.... “bajingan...” Ucap Alex sebelum diriku melakukan Leap Of Faith ke sungai dibawah sana.
 
“ Apa Kau Gila!!!! ” teriak si panglima itu.
 
Gelap dan gelap. Itulah yang kupikir... dan yang terakhir kuingat adalah aku terjatuh ke sungai dibawah sana
 
Byur...
 
Spanyol , 14-02-1576
 
   Aku berdiri diujung atap tower dan memandang dua orang Assassins didepanku.
 
“Fokuskan dirimu... konsentrasikan pikiranmu pada lompatan.... ” Ucap seorang Assassin yang berada dikiri yang tidak lain adalah Raven Hawkeye dan yang dikanan adalah Jack Hawkeye mentor Assassins Spanyol.
 
 
“Kau mengerti?” itulah yang dikatakan Raven saat ingin melompat
 
“tentu saja” jawab Jack dengan santai. Padahal sebetulnya Ia kurang paham apa maksudnya.
 
“baiklah kalau begitu melompatlah ke gerobak jerami itu!”
 
Jack tidak menjawab apa yang Ayahnya perintahkan... karena dia sedang memikirkan sorang wanita yang telah mengambil hatinya. Ya dia adalah Helena Hills, Wanita berambut panjang dan bergelombang.
 
“ hei ayo kita melompat...” ucap ayahnya sebelum Ia melompat ke 55 meter kebawah sana.
 
“huft... menyusahkan” itulah yang kata terakhir yangdiucapkannya sebelum menyusul ayahnya yang meloncat lebih dulu
 
Setelah itu gelap
Lalu
 
“Ugh...” erang Alex saat bangun dari ketidaksadarannya.
 
“Mimpi itu datang lagi...” ucap Alex setelah berhasil duduk.
 
“Cari dia!!! Kita harus memastikan Bajingan itu mati!!”
 
“Siap Sir!”
 
“fiuh.. untung saja aku terseret kearah semak-semak ini” pikir Alex setelah mendengar percakapan mereka diatas batu yang berjarak 5 meter dari tempatnya sekarang.
 
 
Berkshire, England, 15-09-1724
 
Normal POV
 
“ Siap sir ” ucap Alex kepada Mentor Assassins England Sam Lox.
 
Disinilah para Assassins tinggal di Windsor Castle. Tempat yang strategis untuk bertahan dari serangan maupun menyerang balik para penyerang. Kali ini Alex mendapat tugas membebaskan putri bangsawan Teressa Highen yang disekap oleh Shadow Company . Wanita berambut sebahu dan menggunakan kacamata. Sifatnya pun sulit ditebak terkadang Feminim terkadang sedikit tomboy.
 
“Shadow Company beraksi lagi ya?” Tanya Alex pada dirinya sendiri saat berjalan kearah kandang kuda “dan kali ini sasarannya adalah Teressa Highen. Argh... kenapa harus dia?! Dan kenapa Aku masih tidak bisa melupakannya”
 
FlashBack on
 
Normal POV
 
Berkshire, England, 19-05-1716
 
“selamat ulang tahunmu yang ketujuh!!” teriak seorang anak laki-laki kepada seorang anak perempuan yang cantik
 
“terima kasih Alex” jawab anak perempuan itu sambil tersenyum
 
“sama-sama Teressa, oh iya Aku lupa. Ini untukmu” ucap Alex sambil memberikan kue coklat kepada Teressa
 
Cup...
 
“eh eh.... ke-kenapa kau mencium keningku...” ucap Alex dengan muka yang merah karena malu
 
“karena aku sayang denganmu. Satu lagi terimakasih atas kuenya” jawab Teressa sambil berjalan pergi
 
FlashBack off
 
Alex Hawkeye POV
 
“tolong siapkan kudaku” kata Alex kepada penjaga kandang ketika ia sampai dikandang kuda
 
“siap Maestro Alex” jawab penjaga kandang itu lalu berlalu pergi kearah kuda Alex yang bernama Arthur
 
15 menit kemudian
 
“ini kudamu Maestro” ucap penjaga kandang itu
 
“Grazie Jevon” jawab Alex kepada penjaga kandang yang bernama Jevon
 
“Arthur, Kau siap?” Tanya Alex pada kudanya yang bernama Arthur. Dan dibalas dengan ringkikan “bagus ayo kita berangkat!!” ucapku sambil menyentakkan tali kekang kudaku.
 
“Teressa bertahanlahaku akan menyelamatkanmu” ucap Alex dalam hati sambil terus melaju kearah London
 
Drap.... drap.... drap....

 


Normal POV

London, England, 23-05-1716

Alex pun sampai ditempat tujuannya menara London. Tapi sebelum Ia menyelamatkan Teressa. Ia harus menggali informasi lebih dalam tentang tempat Teressa sekarang. Tujuan pertamanya adalah Kedai dipinggir jalan.

K-Café, London, England

“kau tahu wanita yang ditawan orang-orang misterius itu?” Tanya seorang pemilik kedai kepada seorang prajurit Inggris yang sedang mabuk

“ya ya aku tahu Wanita itu ditawan di tingkat tertinggi dimenara London hik... hik..” jawab prajurit sambil meminum beernya lagi.

Karena tertarik dengan percakapan kedua orang tersebut Alex pun mendekati mereka berdua lalu duduk disamping prajurit mabuk itu sambil memesan segelas wine.

“tolong Winenya...” ucap Alex sambil mendengarkan celotehan prajurit mabuk disampingnya

“ini sir” jawab Bartender sambil memberikan segelas Wine ke Alex

“terima kasih”

45 menit kemudian. Prajurit mabuk ditemukan tewas di pinggir jalan. Idak ada yang tahu tentang pembunuhan ini kecuali.... Alex sendiri.

30 menit yang lalu

“Prajurit mabuk itu akan pergi.. sebaiknya-ku ikuti saja dia” pikir Alex saat melihat prajurit itu akan pergi

“ini saatnya.” Pikir Alex sebelum melompat dan...

Snik... bruk..

“katakan bagaimana cara masuk ke menara London?!!” Tanya Alex kepada prajurit yang terbaring di bawahnya dengan luka gores yang cukup dalam di lehernya

“ti...tidak a..d..a y..y..ang bisa menerobos masuk... ta--” jawab prajurit itu di saat terakhirnya

“Bajingan... tapi mau bagaimana lagi... Rest In Pace” ucap Alex dengan pelan sambil menutup mata jasad prajurit itu dan membersihkan darah dibilahnya dengan mengusapkannya ke baju prajurit itu

“lain kali bersikaplah lebih lembut” pikir Alex memarahi dirinya sendiri sebelum beranjak pergi meninggalkan seorang prajurit yang berada dikubangan darah.
TBC

 
“Jangan sampai dendam membebani pikiranmu, saudaraku karna itu tidak ada manfaatnya” - Malik (Assassin's Creed Secret Crusade)
 
A/N:
Drap: suara langkah kuda
Tap: suara langkah kaki
Srek: suara senjata dikokang/reload