6/15/2013

The Last Assassins chapter 3



The Last Assassins



Summary: Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor Assassins.

Genre: Adventure/Romance

Rate: M for Strong language and blood.

Disclaimer: Ryuka Strucked

Warning: Typo, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY

Cast: Alex hawkeye , Teressa Highen , warga, Andrew Strucker, Jack Hawkeye, Raven Hawkeye, Helena Hills, Sam Lox, dll.



Chapter 3: Flashback!!

Berkshire, England, 01-06-1724

Normal POV

“aku kagum dengan kerjamu, bersih,cepat,dan rahasia” kata Sam Lox berdecak kagum. “Terimakasih, Master” jawab Alex sambil membungkuk memberi hormat kepada Masternya. “aku punya misi baru untukmu...” kata Sam Lox dengan sikap serius seperti biasanya. “aku mendengar Master” jawab Alex ketika dipersilahkan duduk oleh masternya.



“misimu kali ini pergi ke kota Boston, Massachusetts untuk membantu persaudaraan Assassins kita yang diserang pasukan Amerika. Kau mengerti?” ucap Sam Lox. “Aku mengerti Master” jawab Alex dengan singkat. Setelah berkata demikian, Alex pun keluar dari ruangan tersebut lalu masuk keruangannya sendiri.



“misi lagi... kapan aku bisa bertemu Teressa” gerutu Alex didalam ruangan pribadinya. “sebaiknya aku tidur dulu mala mini aku harus berangkat.” Ucap Alex dalam hatinya. Ketika Alex hamper tidur, ia dikagetkan oleh suara ketukan pintu. “pintunya tidak dikunci!” teriak Alex. “paling hanya pembersih ruangan” pikir Alex sambil membalikkan badannya.



“Alex!!! Kau malas sekali untuk membuka pintu!!” teriak seorang perempuan ketika pintunya sudah ditutup lagi. “tunggu... sepertinya aku kenal suara ini...” pikir Alex. “Bangun Malas!!!” teriak perempuan itu sambil melempar batu yang diambilnya sebelum masuk. “aw!!” teriak Alex kesakitan karena terkena lemparan tadi. “iya iya aku bangun Clarissa” erang Alex sambil mengaruk-garuk kepalanya. “apakah kau bisa tidak bisa membangunkan ku dengan lembut?” Tanya Alex. “tidak...” itulah jawaban yang diterima Alex dari Clarissa.



“kau mau apa?” Tanya Alex sekali lagi. “aku akan tinggal disini selama kau pergi ke Massachusetts.” Jawab Clarissa. “pasti Master yang memberi tahu dia” pikir Alex sambil beranjak dari kasur dan mulai mengemas perlengkapan untuk pergi nanti. Ketika Alex selesai mengemas barang ia pun mengucapkan salam perpisahan kepada adiknya. “jaga tempat ini jangan dikotori...” Nasihat Alex. “jaga dirimu kak” ucap Clarissa sambil memeluk kakaknya, “aku pergi dulu...” kata Alex sebelum menutup pintu.



Ketika Alex sedang berjalan kearah kandang kuda. Ia  dikagetkan oleh seseorang yang memegang bahu kirinya. Alex pun terkejut dan berbalik, Ia pun kaget ketika melihat orang yang memegang bahu kirinya adalah.... “Teressa! apa yang kau lakukan disini?!” Tanya Alex dengan kaget karena yang ia temui sekarang adalah Teressa. “aku hanya ingin berterima kasih denganmu dan Mastermu.” Jawab Teressa sambil tersenyum. “kau mau pergi?” Tanya Teressa yang terdengar sedih. “ya...” jawab Alex dengan nada iba karena melihat Teressa hamper menangis. “Hei, kau kenapa menangis? Aku pasti akan pulang” ucap Alex ketika melihat Teressa mulai menangis. “tapi, tak bisakah kau pergi besok?” Tanya Teressa sambil terisak-isak. “tidak, baiklah agar kau tidak menangis lagi ikut aku!”.



“kenapa kau membawaku ke sungai ini?” Tanya Teressa kebingungan ketika tempat yang ditujunya dalah pohon yang dulu sering dipanjatnya bersama Alex. “kau,ingat pohon ini?” Tanya Alex. “tentu, dulu kita sering memajta pohon ini kan?” jawab Teressa, “bagus, kalau kau masih ingat... aku jadi ingat ketika kau jatuh dari pohon ini dan menangis. Jadi aku harus menggendongmu pulang, dan ketika sampai dirumahmu aku dipukul oleh Ayahmu karena Ia mengira aku menjatuhkanmu...” Ucap Alex yang membuat wajah Teressa memerah. “jangan ingatkan aku tentang itu.” Balas Teressa sambil memukul bahu Alex pelan. “kenapa? Kau malu” goda Alex yang makin membuat wajah Teressa semakin memerah. “yah, semenjak itu aku tidak diperbolehkan menemuimu lagi oleh ayahmu. Setiap aku pergi kesana pelayanmu selalu bilang kau sedang tidur, kau sedang pergi, kau sedang bla bla bla” ucap Alex sambil meniru suara pelayan Teressa. “hahahaha” tawa Teressa ketika mendengar suara pelayannya yang ditiru Alex. “hahaha, Alex Suaramu mirip dengannya”.



Alex pun tersenyum ketika ia berhasil membuat Teressa tertawa. “aku senang, kau kembali tertawa” ucap Alex sambil medekat ke Teressa. “h-h-hei kau mau apa?!” kata Teressa terbata-bata karena melihat Alex mendekatkan wajahnya kearahnya. Dan saat itu juga kecupan hangat dari bibir Alex mendarat di bibir Teressa dengan mulus. “ayo kita pulang” ajak Alex kepada Teressa yang masih terkejut dengan kejadian barusan.



Dan, pada Malam harinya dengan berat hati Alex pun meninggalkan Berkshire untuk pergi menjalani misi barunya yaitu pergi ke boston. “hati-hati dijalan kak..” Nasihat Clarissa. “aku akan hati-hati tenang saja” jawab Alex tidak lupa dengan senyum khasnya “aku pergi dulu Clarissa” ucap Alex sembari mengarahkan kudanya ke pelabuhan. Ditengah angin malam yang dingin, Alex Hawkeye menaiki perahu yang disiapkan Persaudaraan Assassins dipelabuhan. “kapan aku akan kembali?” ucap Alex dalam hati ketika barangnya diangkut oleh seorang porter.


To Be Continued