The Last Assassins
Summary: Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor
Assassins.
Genre:
Adventure/Romance
Rate: M for
Strong language.
Disclaimer:
Ryuka Strucked
Warning:
Typo, OOC, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY
Cast: Alex
hawkeye(15 tahun) , Teressa Highen(15 tahun) , warga, Andrew Strucker(35 tahun), Jack Hawkeye(unknown), Raven Hawkeye(unknown),
Helena Hills(unknown), Sam Lox(40 tahun), dll.
Chapter 1: The beginning
Happy
Reading my first fanfic!!!
England,
13-09-1724
“Kejar bajingan itu jangan sampai Ia lolos!!” Teriak seorang Panglima kerajaan “Ia sudah membunuh Raja!!!”
“Kejar bajingan itu jangan sampai Ia lolos!!” Teriak seorang Panglima kerajaan “Ia sudah membunuh Raja!!!”
Alex masih mendengar kalimat itu walaupun jarak antara ia dengan pengejarnya sudah cukup jauh….
Tap… tap… tap… tap... hah... hah... hah... Drap... Drap...
“itu dia!!! Siapkan senjata kalian!! kita akan memojokannya dijurang” Perintah sang Panglima
“Sial” pikir Alex ketika ia sudah berada dipinggir jurang
“tembak Dia!!!”
Srek.... tembak!!! Jduar...
“Ukh..”
“.... mungkin aku memang tidak pantas menjadi assassin seperti Jack Hawkeye sang master assassins di Spanyol” pikir Alex sambil bersiap melakukan lompatan dengan timah panas yang mennggores rusuknya cukup dalam
“ha ha ha ha.... kau sudah tidak bisa kemana-mana lagi tikus kecil.” Ujar Panglima tersebut sambil tertawa “Kau sudah terjebak ditebing ini jadi menyerahlah!”
“Tidak semudah itu” Jduar....
“bajingan...” Ucap Alex sebelum diriku melakukan Leap Of Faith ke sungai dibawah
sana.
“ Apa Kau Gila!!!! ” teriak si
panglima itu.
Gelap dan gelap. Itulah yang
kupikir... dan yang terakhir kuingat adalah aku terjatuh ke sungai dibawah sana
Byur...
Spanyol , 14-02-1576
Aku berdiri diujung atap tower dan memandang dua orang Assassins
didepanku.
“Fokuskan dirimu... konsentrasikan
pikiranmu pada lompatan.... ” Ucap seorang Assassin yang berada dikiri yang
tidak lain adalah Raven Hawkeye dan yang dikanan adalah Jack Hawkeye mentor
Assassins Spanyol.
“Kau mengerti?” itulah yang dikatakan
Raven saat ingin melompat
“tentu saja” jawab Jack dengan
santai. Padahal sebetulnya Ia kurang paham apa maksudnya.
“baiklah kalau begitu melompatlah ke
gerobak jerami itu!”
Jack tidak menjawab apa yang Ayahnya
perintahkan... karena dia sedang memikirkan sorang wanita yang telah mengambil
hatinya. Ya dia adalah Helena Hills, Wanita berambut panjang dan bergelombang.
“ hei ayo kita melompat...” ucap
ayahnya sebelum Ia melompat ke 55 meter kebawah sana.
“huft... menyusahkan” itulah yang
kata terakhir yangdiucapkannya sebelum menyusul ayahnya yang meloncat lebih
dulu
Setelah itu gelap
Lalu
Lalu
“Ugh...” erang Alex saat bangun dari
ketidaksadarannya.
“Mimpi itu datang lagi...” ucap Alex setelah berhasil duduk.
“Cari dia!!! Kita harus memastikan Bajingan
itu mati!!”
“Siap Sir!”
“fiuh.. untung saja aku terseret
kearah semak-semak ini” pikir Alex setelah mendengar percakapan mereka diatas batu
yang berjarak 5 meter dari tempatnya sekarang.
Berkshire, England, 15-09-1724
Normal POV
“ Siap sir ” ucap Alex kepada Mentor
Assassins England Sam Lox.
Disinilah para Assassins tinggal di Windsor
Castle. Tempat yang strategis untuk bertahan dari serangan maupun menyerang
balik para penyerang. Kali ini Alex mendapat tugas membebaskan putri bangsawan
Teressa Highen yang disekap oleh Shadow Company . Wanita berambut sebahu dan
menggunakan kacamata. Sifatnya pun sulit ditebak terkadang Feminim terkadang
sedikit tomboy.
“Shadow Company beraksi lagi ya?”
Tanya Alex pada dirinya sendiri saat berjalan kearah kandang kuda “dan kali ini
sasarannya adalah Teressa Highen. Argh... kenapa harus dia?! Dan kenapa Aku
masih tidak bisa melupakannya”
FlashBack on
Normal POV
Berkshire, England, 19-05-1716
“selamat ulang tahunmu yang ketujuh!!” teriak
seorang anak laki-laki kepada seorang anak perempuan yang cantik
“terima kasih Alex” jawab anak
perempuan itu sambil tersenyum
“sama-sama Teressa, oh iya Aku lupa.
Ini untukmu” ucap Alex sambil memberikan kue coklat kepada Teressa
Cup...
“eh eh.... ke-kenapa kau mencium
keningku...” ucap Alex dengan muka yang merah karena malu
“karena aku sayang denganmu. Satu lagi
terimakasih atas kuenya” jawab Teressa sambil berjalan pergi
FlashBack off
Alex Hawkeye POV
“tolong siapkan kudaku” kata Alex kepada
penjaga kandang ketika ia sampai dikandang kuda
“siap Maestro Alex” jawab penjaga
kandang itu lalu berlalu pergi kearah kuda Alex yang bernama Arthur
15 menit kemudian
“ini kudamu Maestro” ucap penjaga
kandang itu
“Grazie Jevon” jawab Alex kepada
penjaga kandang yang bernama Jevon
“Arthur, Kau siap?” Tanya Alex pada kudanya yang bernama Arthur. Dan dibalas dengan ringkikan “bagus ayo kita berangkat!!” ucapku sambil
menyentakkan tali kekang kudaku.
“Teressa
bertahanlahaku akan menyelamatkanmu” ucap Alex dalam hati sambil terus melaju kearah
London
Drap.... drap....
drap....
K-Café, London, England
“kau tahu wanita yang ditawan orang-orang misterius itu?” Tanya seorang pemilik kedai kepada seorang prajurit Inggris yang sedang mabuk
“ya ya aku tahu Wanita itu ditawan di tingkat tertinggi dimenara London hik... hik..” jawab prajurit sambil meminum beernya lagi.
Karena tertarik dengan percakapan kedua orang tersebut Alex pun mendekati mereka berdua lalu duduk disamping prajurit mabuk itu sambil memesan segelas wine.
“tolong Winenya...” ucap Alex sambil mendengarkan celotehan prajurit mabuk disampingnya
“ini sir” jawab Bartender sambil memberikan segelas Wine ke Alex
“terima kasih”
45 menit kemudian. Prajurit mabuk ditemukan tewas di pinggir jalan. Idak ada yang tahu tentang pembunuhan ini kecuali.... Alex sendiri.
30 menit yang lalu
“Prajurit mabuk itu akan pergi.. sebaiknya-ku ikuti saja dia” pikir Alex saat melihat prajurit itu akan pergi
“ini saatnya.” Pikir Alex sebelum melompat dan...
Snik... bruk..
“katakan bagaimana cara masuk ke menara London?!!” Tanya Alex kepada prajurit yang terbaring di bawahnya dengan luka gores yang cukup dalam di lehernya
“ti...tidak a..d..a y..y..ang bisa menerobos masuk... ta--” jawab prajurit itu di saat terakhirnya
“Bajingan... tapi mau bagaimana lagi... Rest In Pace” ucap Alex dengan pelan sambil menutup mata jasad prajurit itu dan membersihkan darah dibilahnya dengan mengusapkannya ke baju prajurit itu
“lain kali bersikaplah lebih lembut” pikir Alex memarahi dirinya sendiri sebelum beranjak pergi meninggalkan seorang prajurit yang berada dikubangan darah.
Normal POV
London, England, 23-05-1716
Alex pun sampai ditempat tujuannya menara London. Tapi sebelum Ia menyelamatkan Teressa. Ia harus menggali informasi lebih dalam tentang tempat Teressa sekarang. Tujuan pertamanya adalah Kedai dipinggir jalan.
Alex pun sampai ditempat tujuannya menara London. Tapi sebelum Ia menyelamatkan Teressa. Ia harus menggali informasi lebih dalam tentang tempat Teressa sekarang. Tujuan pertamanya adalah Kedai dipinggir jalan.
K-Café, London, England
“kau tahu wanita yang ditawan orang-orang misterius itu?” Tanya seorang pemilik kedai kepada seorang prajurit Inggris yang sedang mabuk
“ya ya aku tahu Wanita itu ditawan di tingkat tertinggi dimenara London hik... hik..” jawab prajurit sambil meminum beernya lagi.
Karena tertarik dengan percakapan kedua orang tersebut Alex pun mendekati mereka berdua lalu duduk disamping prajurit mabuk itu sambil memesan segelas wine.
“tolong Winenya...” ucap Alex sambil mendengarkan celotehan prajurit mabuk disampingnya
“ini sir” jawab Bartender sambil memberikan segelas Wine ke Alex
“terima kasih”
45 menit kemudian. Prajurit mabuk ditemukan tewas di pinggir jalan. Idak ada yang tahu tentang pembunuhan ini kecuali.... Alex sendiri.
30 menit yang lalu
“Prajurit mabuk itu akan pergi.. sebaiknya-ku ikuti saja dia” pikir Alex saat melihat prajurit itu akan pergi
“ini saatnya.” Pikir Alex sebelum melompat dan...
Snik... bruk..
“katakan bagaimana cara masuk ke menara London?!!” Tanya Alex kepada prajurit yang terbaring di bawahnya dengan luka gores yang cukup dalam di lehernya
“ti...tidak a..d..a y..y..ang bisa menerobos masuk... ta--” jawab prajurit itu di saat terakhirnya
“Bajingan... tapi mau bagaimana lagi... Rest In Pace” ucap Alex dengan pelan sambil menutup mata jasad prajurit itu dan membersihkan darah dibilahnya dengan mengusapkannya ke baju prajurit itu
“lain kali bersikaplah lebih lembut” pikir Alex memarahi dirinya sendiri sebelum beranjak pergi meninggalkan seorang prajurit yang berada dikubangan darah.
TBC
“Jangan sampai dendam membebani pikiranmu, saudaraku karna itu tidak ada manfaatnya” - Malik (Assassin's Creed Secret Crusade)
A/N:
Drap: suara langkah kuda
Tap: suara langkah kaki
Srek: suara senjata dikokang/reload
Tidak ada komentar:
Posting Komentar