5/04/2013

The Last Assassin chapter 2

The Last Assassins

Summary: Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor Assassins.

Genre: Adventure/Romance

Rate: M for Strong language and blood.

Disclaimer: Ryuka Strucked

Warning: Typo, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY
Cast: Alex hawkeye , Teressa Highen , warga, Andrew Strucker, Jack Hawkeye, Raven Hawkeye, Helena Hills, Sam Lox, dll.

A/N: maaf kalau ceritanya dibuat seperti paragraph padahal chapter 1nya enggak dibuat seperti paragraf

Chapter 2: Shadow Company


Normal POV

London, England, 24-05-1716

Central Library, London, England

“jadi tinggi menara itu sekitar 27 meter dan ada 2 jalan satu melewati pintu dilantai pertama dan yang 1 lagi adalah memanjat” pikir Alex sambil melihat struktur Menara London disalah satu buku lalu Alex pun menyobek kertas itu dan memasukkannya ke saku bajunya.

“Malam ini Aku harus menyelamatkan Teressa” ucap Alex menyemangati dirinya lalu beranjak pergi

Pada malam harinya Alex pun mulai memanjat pertahanan luar menara London tanpa diketahui oleh para penjaga. Dan ketika berada diatas Alex pun mendekati salah satu penjaga yang setengah tertidur. Ketika ia berada dibelakang penjaga itu Alex pun meregangkan kedua tangannya lalu ia melompat ke penjaga itu lalu tangan kanannya digunakan untuk menahan teriakan si penjaga sedangkan tangan kirinya digunakan untuk menusuk leher penjaga itu hingga tembus cukup dalam. Penjaga itu pun mati dalam hitungan detik.

Satu persatu prajurit dipertahanan luar gugur. Dan ketika prajurit terakhir sudah jatuh Alex pun masuk ke dalam menara London melewati pintu yang tidak dijaga. Lalu ia mulai pencarian tempat Teressa ditawan. Alex pun berhenti melakukan pencariannya ketika ia melihat sebuah pintu yang dijaga seorang prajurit bertubuh besar. Sambil merayap ditembok Alex pun mendekati prajurit dan melempar sebuah pisau kearah jantung prajurit itu. Pisau itu berputar 2 kali sebelum menancap dijantung prajurit itu.

Setelah Alex rasa cukup aman, ia pun keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil pisau di mayat prajurit tadi. Setelah itu Alex pun membuka pintu yang tadi dijaga dengan perlahan. Dan ketika pintu dibuka sepenuhnya terlihat 2 orang prajurit yang sedang tidur di meja yang berjarak 1 meter dari tempat Teressa.

“hmph!!!” teriak Teressa namun suaranya teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya. Alex pun dengan cepat mengeluarkan belati dari pinggangnya dan bilah tersembunyi miliknya secara bersamaan. Lalu kedua prajurit itu sepertinya terkejut melihat kedatangan seorang assassin secara tiba-tiba.

Saat prajurit pertama baru bangkit ia sudah kehilangan keseimbangan dan kembali jatuh terduduk dan terlihat sebuah pisau menancap didadanya dan memuncratkan darah segar. Lalu Alex berguling kekanan tepat pada saat prajurit satu lagi melemparkan pisau kecil dari saku bajunya. Pisau itu berada beberapa inchi dari kepala Alex. “fiuh hampir saja” syukur Alex dalam hatinya. Sebagai serangan balasan Alex melompat dan menusukkan bilahnya ke leher prajurit terakhir itu.

Setelah itu prajurit itu terjatuh dengan suara berdeguk yang memualkan. Setelah mengambil pisau dari prajurit pertama Alex memotong tali yang mengikat pergelangan tangan dan kaki Teressa. Lalu Teressa pun membuka kain yang menyumpal mulutnya sendiri. “Terima kasih. Tapi siapa kau?” Tanya Teressa sambil menatap Alex dengan bingung. “Kau akan tahu siapa aku sebenarnya... Aku adalah orang yang kau lupakan” jawab Alex yang membuat Teressa tambah bingung. “lalu siapa yang menyuruhmu menyelamatkanku?” Tanya Teressa dengan nada jengkel. “Lox, Sam Lox. Kau kenal dia?” Tanya Alex. “ya aku kenal dia. Dia adalah master assassins bukan?” jawab Teressa sambil memiringkan kepalanya sedikit.

“cepat kita harus pergi!!!” ucap Alex setelah ia mendengar teriakan-teriakan dari prajurit lain. “lewat sini..” kata Alex sambil menarik tangan Teressa. PRANG!!!!. “Teressa... Kau harus lompat ke kereta yang dipenuhi jerami itu.. kau mengerti?” Perintah Alex sambil menunjuk gerobak jerami yang terparkir dibawah. “Aku mengerti. Tapi sebelum aku meloncat beri tahu dulu siapa dirimu?” “aku Alex” jawab Alex untuk menjawab pertanyaan Teressa sebelum ia melompat. “k-kau Alex Hawkeye?” Tanya Teressa. Namun Alex tidak menjawabnya Alex lebih memilih mendorongnya ke gerobak dibawah yang sudah disiapkan.

“Terima kasih Alex!!!” teriak Teressa sebelum dibawa pergi oleh seekor kuda. Setelah melihat kepergian Teressa, Alex pun membalikkan badannya dan melawan 6 musuhnya yang baru saja masuk dan menatap Alex dengan ngeri. “bagus... ketakutan mereka adalah senjata utama bagiku sekarang. Semakin mereka takut semakin mereka mudah dikalahkan” pikir Alex. Ia pun mulai maju selangkah demi selangkah dan.... dengan bidikan yang mematikan ia melempar 2 pisau untuk membunuh 2 prajurit yang baru saja tiba. 2 jatuh sisa 4. Alex pun menerjang prajurit yang masih terkejut dengan pembunuhan kedua rekannya. Dengan menusuk kaki kanannya lalu menebas kepalanya ia pun mati dengan cepat. 1 jatuh lagi sisa 1. Alex pun berbalik dan menahan pedang prajurit terakhir itu. “dia sudah pulih dari keterkejutannya” pikir Alex. Suara denting baja pun terdengar, pada akhirnya Alex melancarkan serangan penutup dengan berlari, lalu berguling kebelakang prajurit itu dan menusuk rusuknya dari belakang.

Sekarang Alex berdiri di genangan darah dikelilingi oleh 6 mayat prajurit yang berserakkan. “sial...” gerutu Alex saat melihat luka tusuk luar diperutnya.