8/27/2013

The Last Assassins last chapter




The Last Assassins

Summary: Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor Assassins.
Genre: Adventure/Romance
Rate: M for Strong language and blood.
Disclaimer: Ryuka Strucked
Warning: Typo, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY
Cast: Alex hawkeye , Teressa Highen , warga, Andrew Strucker, Connor Kenway, Helena Hills, Sam Lox, Clarissa Hawkeye dll.
Chapter 4: The new mission
Boston, Massachusetts 01-10-1724
Normal POV
“akhirnya aku sampai di Boston... 4 bulan di lautan membuatku bosan. Sebelum misi sebaiknya aku mempertajam perlengkapanku di pandai besi.” Pikir Alex ketika sudah menginjakkan kakinya di pinggiran kota boston. “Sir dimana pandai besi didekat sini?” Tanya Alex ketika ia menemui seorang pejalan kaki. “kau lurus saja. Lalu saat kau dipertigaan belok kiri disana akan ada took dengan papan pandai besi diaasnya”. “Terima kasih Sir” “sama sama nak”
Setelah mendapat jalan menuju pandai besi Alex pun melangkah kearah jalan yang ditunjukkan oleh pejalan kaki tadi. Setelah belok kiri dari pertigaan, Alex memang menemukan pandai besi tapi ia dihadang 4 Bandit.
“kenapa ada Bandit dikota yang aman ini?”Tanya Alex dalam hati. Dengan cepat para bandit mengelilingi Alex dan dengan sigap Alex mengeluarkan hidden bladenya yang ada di tangan kanan lalu menusuk  salah seorang bandit yang berada di samping kirinya. Lalu, ia membuang pisau yang dipegang bandit yang berada dikirinya kearah parit. Setelah itu Alex mengeluarkan pedangnya dengan tangan kiri. 3 lawan 1 sepertinya itu tidak membuat Alex gentar. Ia menembak perut bandit yang ingin menerjangnya dengan pecahan botol. 2 lawan 1. setelah itu Alex melompat untuk menghindar dari tembakan Bandit yang berada 2 meter dari tempatnya. Tembakannya memang meleset namun cukup untuk menggores bahu kiri Alex. Dengan ketepatan yang mematikan Alex melempar pisau dari sakunya dengan tangan kanan yang tentunya hidden bladnya sudah ditarik kembali. 1 lawan 1. “Am-ampuni aku” ucap bandit terakhir dengan suara memelas sambil berlutut didepan Alex. “Requiescat in pace” ucap Alex dengan dingin lalu menebas kepala Bandit terakhir dan mengelap darah dipedang nya dengan baju bandit tadi.
Setelah bersih, Alex pun mendekati pintu toko pandai besi dan mengetuknya. “silahkan masuk” kata seorang pemuda dari dalam toko saat Alex mengetuk pintu. “apa yang bisa kubantu?” “saya ingin mempertajam senjata ini” jawab Alex sambil mengeluarkan pedang, pisau kecil, dan Hidden Bladenya. “ka-kau Assassin?!?!” ucap pemuda tadi kaget saat melihat hidden blade milik Alex. “kenalkan namaku William Longduck. Kau tidak perlu memperkenalkan dirimu. Kau pasti Alex Hawkeye Assassin terhebat di Inggris” sembari membungkuk menghadap Alex “kau terlalu berlebihan nak.” Ucap Alex ketika mendengar pujian itu. “Silahkan kau duduk disana aku akan mengerjakan ini” kata William sambil menunjuk sofa di dekat pintu masuk.
Sambil menunggu Alex menanyakan beberapa hal. Dan baru Ia ketahui bahwa di Amerika sudah tidak ada assassins lagi. Dan William dulunya adalah seorang Assassin menurutnya Assassins di Amerika sudah tidak ada lagi sejak awal tahun 1700-an. Tapi William mengatakan bahwa masih ada seorang Assassin yang aktif. Assassin itu bernama Connor Kenway.
“Kau tahu dimana Connor Kenway?” Tanya Alex setelah mendengar penjelasan itu. “terakhir kali terlihat Ia sedang membunuh tentara inggris yang menyerang kota ini.” Jawab William sambil terus mempertajam senjata Alex. “Ya aku tahu itu... Para Assassins di Inggris  membunuh beberapa jendral untuk membuat mereka kewalahan dan memilih untuk mundur. Kupikir rencana itu akan berhasil namun hasilnya sia-sia.” “ya mereka berpikir itu ulah Assassins yang ingin menghancurkan rencana mereka.” Ucap William sambil mengingat-ingat saat Ia mencari Informasi di Camp Inggris di sekitar perbatasan kota Boston.
Setelah menunggu 2 jam Senjata Alex kini sudah tajam dan mengkilap kembali. “Ini” ucap Alex sembari menaruh Uang di atas meja “Terima kasih William” “Sama-sama Sir” jawab William sebelum Alex menutup pintu.
“Sudah malam ternyata. Aku harus mencari penginapan” pikir Alex saat keluar toko pandai besi dan melihat keadaan sekitarnya gelap dan hanya diterangi lampu-lampu jalan. Dan, Setelah berjalan cukup jauh Alex pun menemukan penginapan yang lumayan bagus. Ia pun memilih untuk menginap di penginapan itu selama Ia ada dikota Boston ketimbang tidur di atap-atap rumah.
Baru saja Alex tertidur beberapa menit. Tiba-tiba terbangun karena ada suara ketukan pintu. “Permisi...” “silahkan masuk” teriak Alex setengah mengantuk “paling hanya service kamar” pikir Alex. Namun, perkiraan Alex salah 100%. Ketika Alex hendak melanjutkan tidurnya tiba-tiba sebuah tangan mengelus pipinya. Alex yang kaget dengan cepat menangkap tangan itu dan melihat orang yang mengelus pipinya.... “Hai Alex..”
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
“Teressa kenapa kau ada disini?!?!” Tanya Alex ketika melihat orang mengelusnya adalah Teressa. “aku hanya menyusulmu” jawab Teressa santai. “bagaimana kau menemukan aku?” “Mudah saja, pertama aku sampai 1 jam setelah kau sampai. Saat Aku sedang berjalan dikota aku melihat banyak orang berkerumun dan saat kulihat adalah mayat yang kelihatannya seperti bandit. Dan, saat kulihat luka tusuknya mirip dengan luka tusuk hidden blade. Dan didekat situ pula ada toko pandai besi. Karena aku ingin membuat kejutan maka aku tunggu kau di gang didekat pandai besi itu. Dan saat kau keluar aku ikuti dan sampai sini.”
“Alex, aku lelah..” ucap Teressa dengan lemah. “sudah pasti kau lelah.” Kata Alex saat mendengar Teressa  mengucapkan hal tersebut. “kau tidur disini saja” kata Alex lagi sembari menepuk tempat kosong disampingnya dan bergeser sedikit. “Dasar Mesum” ucap Teressa ketika mendengar hal itu. “Tapi, Tak apalah...” ucap Teressa lagi sambil berbaring dikasur dan melepas kacamatanya lalu menyelimuti dirinya.
Pagi harinya Alex meninggalkan Teressa yang masih kelelahan untuk pergi menjalankan misi dari Masternya. Misinya kali ini Membunuh para jendral-jendral Inggris yang menyerang kota Boston. “Sebaiknya aku meminjam kuda untuk hari ini.” Pikir Alex ketika Ia melweati kandang kuda. Setelah ber negosiasi dengan penyewa kuda. Akhirnya, Alex mendapat kuda yang staminanya bagus dengan harga rendah. Setelah Ia mendapat kuda dan Pelana sudah terpasang ia menaikinya. Kemudian ia memacu kudanya kearah pinggiran kota boston.
Akhirnya Alex sampai diperbatasan kota Boston setelah memacu kudanya selama 30 menit. Alex tidak langsung menyerang perkemahan Tentara Inggris yang sedang dijaga ketat karena sedang mengadakan Rapat tentang mundurnya tentara Inggris di kota New york. Tetapi, Alex melihat-lihat dan mempelajari struktur penjagaan perkemahan tersebut.
“Aku harus menyerang Perkemahan itu sendiri. Pasukan Amerika Sialan!! Mereka memburu Persaudaraan Assassins untuk mengamankan kota New york dan mengacuhkan Boston. Bagaimana agar aku dapat menghabisi mereka?” kata Alex dalam hati sambil berjongkok diantara semak belukar. “aku dapat ide!! Sebaiknya aku tanyakan William apa dia mau bergabung”
Kemudian, Alex pergi dengan kudanya kearah toko milik William. “William!!” teriak Alex sambil terus mengetuk pintu toko itu. “Ada Apa Alex?” ucap William saat membuka pintu dan melihat bahwa tamunya adalah Alex. “Kau mau Bantu aku membasmi tentara Inggris?” tawar Alex ke William saat sudahdipersilahkan masuk kedalam toko. “Tentu saja aku mau! Tunggu sebentar aku akan bersiap siap dulu” “oh ya. Bawa 1 senapan single shot aku pnya ide yang bagus”
Pada malam harinya, Ia menyempatkan diri untuk pulang ke penginapan dan menulis surat kepada Adiknya. Dan mencium pipi Teressa yang baru saja pulang dari berbelanja. “Alex kau tidak mau makan?” Tanya Teressa saat melihat Alex dan William beranjak pergi. “dan kau. Siapa namamu?” “William. Nona” Ucap William memperkenalkan diri sembari membungkuk. “tidak usah formal begitu”. “Aku pergi dulu” kata Alex ketika William sudah berada diluar kamar dan menunggu Alex keluar. “Hati-hati dan kembalilah dengan selamat. Jika tidak... kau tidak akan kumaafkan” “Baiklah”
Tepat pukul 12. Alex dan William sudah bersiap di semak belukar tempat Alex mengintai tadi siang. Alex sedang membidik tong mesiu yang berada di sekitar perkemahan. Sedangkan William baru saja kembali dari Perkemahan inggris dengan sedikit luka gores di bahu. “Kau tidak apa-apa?” Tanya Alex saat melihat bahu William mengeluarkan darah. “tidak apa apa ini hal yang biasa” jawab William denga santai “Kau sudah melakukan apa yang kukatakan tadi?” Tanya Alex dengan serius. “Sudah” “Bagus kalau begitu sekarang pestanya... bersiap-siap saat mereka porak-poranda kita serang” tiba-tiba
Srek... Srek...
“Siapa disana?!” Tanya William saat mendengar suara semak-semak yang terinjak. “Con-Connor!” kata William kaget setelah melihat siapa yang datang. “Sir Connor, ini Alex” “Alex ini Connor” ucap William memperkenalkan Alex dan Connor yang disambut dengan anggukan kedua-duanya. “aku sudah mendengar reputasimu Alex Hawkeye. Dan rencanamu untuk menyerang perkemahan inggris sangat bagus.” Ucap Connor setelah mendengar rencana Alex. “Baiklah, kalau begitu kita mulai..” Alex pun membidik tong didekat tenda pertama dengan hati hati dan...
DUAR!!! DUAR!!! DUAR!!!
Ledakan beruntun karena bubuk mesiu yang ditaburkan William untuk menyatukan tong-tong mesiu itupun memporak-porandakan perkemahan. Dan, pada saat perkemahan itu panik Alex, Connor, dan William menyerang dengan Liar. Dan, tentu saja Pihak Assassins lebih unggul dalam segi fisik dan mental. Setelah Alex dan Connor membakar tenda-tenda akhirnya mereka ber-3 kembali keaktifitas sebelumnya. Alex kembali ke Teressa dan melamarnya agar menikah saat kembali ke Inggris. Connor kembali menghilang. Dan, William kini mempunyai banyak pelanggan dari kota Boston. Karena warga kota ingin membasmi sisa-sia tentara Inggris dengan senjata yang sudah ditajamkan.

Boston, Massachusetts 01-01-1725
Akhirnya, selama dua bulan berada di Boston Alex dan Teressa memutuskan kembali Inggris. “Jika rambutmu panjang kau semakin cantik ya” goda Alex saat mereka naik kekapal. “Terimakasih atas pujiannya” Ucap Teressa sembari memeluk lengan kanan Alex dan menyenderkan kepalanya dibahu kiri Alex.
Dan, pada akhirnya matahari, dan semilir angin menjadi saksi bisu atas dua orang yang akan menjadi kekasih nantinya.

THE END

Tidak ada komentar: