Judul Resensi: Assassin’s Creed Brotherhood
Penulis: Oliver Bowden
Penerbit: Ufuk Fiction (sekarang
FantasiousID)
Tahun: -
Tebal: 600 Halaman
Harga: -
- SINOPSIS
Buku Assassin’s
Creed Brotherhood adalah lanjutan dari buku sebelumnya yaitu buku Assassin’s
Creed Renaissance. Buku ini menceritakan kehidupan Ezio Auditore setelah
meninggalkan Rodrigo Borgia yang sekarat dikapel Sistine, dan menceritakan
pengejaran Ezio untuk menghancurkan Keluarga Borgia termasuk anak dari Rodrigo
Borgia yaitu Cesare Borgia yang menembak Pamannya didepan mata Ezio ketika
terjadi penyerangan di Monteriggioni. Dalam pengejarannya terhadap keluarga
Borgia, Ezio tidak hanya melawan musuh bebuyutan Assassins, yaitu Templar.
Tetapi Ezio juga melawan sebuah sekte yang menyebut diri mereka(sekte tersebut)
adalah Secta Luporum.
Selama
pengejaran terhadap keluarga Borgia, Ezio menemui banyak teman dan sekutu baru.
Dimulai dari bertemu dan membuat sekutu diroma untuk membantunya memerangi
Borgia, bertemunya Ezio dengan kawan lamanya Bartolomeo D’Alviano dan Gilberto
La Volpe. Selain dibantu oleh sekutunya, Ezio juga di bantu rekan-rekan
Assassins yang tersisa, Anggota serikat pencuri, Leonardo Da Vinci, dan Niccolo
Machiavelli.
Hubungan antara
Ezio dan Machiavelli sempat terganggu karena Gilberto sempat merasa bahwa
Machiavelli menghianati mereka. Ia percaya bahwa Machiavelli adalah dalang
dibalik penyerangan di Monteriggioni. Dalam buku ini terdapat pula cara Ezio
mendapatkan kembali Apel yang diambil oleh Rodrigo. Pengejaran tidak hanya
terjadi di Roma saja, tetapi Ezio terus mengejar Sisa dari Keluarga Borgia
hingga ke Spanyol. “Kalau begitu, kutinggalkan kau ditangan Takdir”.
“AKU AKAN BERTUALANG KE
JANTUNG SEBUAH KEKAISARAN YANG KORUP. TAPI, ROMA TIDAK DIBANGUN DALAM SATU HARI
DAN TIDAK AKAN BISA DIPULIHAKAN OLEH SEORANG ASSASSIN BELAKA. AKU EZIO ADITORE
DA FIRENZE. INI PERSAUDARAANKU.”
- Unsur Intrinsik Novel
- Tema
Seorang Assassin yang memerangi
kekaisaran Roma yang korup
- Latar Tempat
®
Kapel Sistine
®
Monterigioni
®
Sebuah Piano nobile
®
Gereja Santo Stefano
®
Ruang kerja dokter Antonio
®
Mausoleum Augustus
®
Campidoglio di Campitoline
®
Tempat persembunyian secta Luporum
®
Penginapan tempat Serikat Pencuri bersembunyi
®
The Rosa In Fiore
- Latar Waktu
Pagi hingga dini hari
- Latar Suasana
Menegangkan
- Alur
Menggunakan Alur maju, artinya
didalam cerita ini terdapat kejadian kejadian yang akan terjadi dan yang sedang
terjadi
- Gaya Bahasa
Menggunakan bahasa yang tidak terlalu
baku, dikarenakan beberapa pembicaraan terdapat makian makian kasar
- Amanat
®
Kita semua harus mempunyai keyakinan, dengan
keyakinan kita dapat melampaui batas batas kemampuan kita.
- Penokohan
Ezio Auditore da Firenze: dingin,
pantang menyerah, memiliki keyakinan yang tinggi
Gilberto La Volpe: tidak mempercayai
teman
Leonardo Da Vinci: Setia kawan, dan
baik
Bartolomeo D’Alviano: peduli sesama,
tidak mudah berputus asa
Cesare Borgia: Egois, haus akan
kekuasaan, dan haus membunuh
- Kelebihan
Menambah wawasan tentang bangunan
bangunan diroma, selain itu Novel ini juga dapat menambah wawasan tentang
penemuan penemuan Leonardo Da Vinci.
- Kekurangan
Terlalu kuatnya Cesare hingga ia
tidak dapat dibunuh oleh siapapun selain Ezio pada akhir cerita.
1 komentar:
ok... 👍
Posting Komentar