The Last Assassins
Summary:
Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor Assassins.
Genre:
Adventure/Romance
Rate: M for
Strong language and blood.
Disclaimer:
Ryuka Strucked
Warning:
Typo, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY
Cast: Alex
hawkeye , Teressa Highen , warga, Andrew Strucker, Jack Hawkeye, Raven Hawkeye,
Helena Hills, Sam Lox, dll.
Chapter 3: Flashback!!
Berkshire, England, 01-06-1724
Normal POV
“aku kagum
dengan kerjamu, bersih,cepat,dan rahasia” kata Sam Lox berdecak kagum.
“Terimakasih, Master” jawab Alex sambil membungkuk memberi hormat kepada
Masternya. “aku punya misi baru untukmu...” kata Sam Lox dengan sikap serius
seperti biasanya. “aku mendengar Master” jawab Alex ketika dipersilahkan duduk
oleh masternya.
“misimu kali
ini pergi ke kota Boston, Massachusetts untuk membantu persaudaraan Assassins
kita yang diserang pasukan Amerika. Kau mengerti?” ucap Sam Lox. “Aku mengerti
Master” jawab Alex dengan singkat. Setelah berkata demikian, Alex pun keluar dari
ruangan tersebut lalu masuk keruangannya sendiri.
“misi
lagi... kapan aku bisa bertemu Teressa” gerutu Alex didalam ruangan pribadinya.
“sebaiknya aku tidur dulu mala mini aku harus berangkat.” Ucap Alex dalam
hatinya. Ketika Alex hamper tidur, ia dikagetkan oleh suara ketukan pintu.
“pintunya tidak dikunci!” teriak Alex. “paling hanya pembersih ruangan” pikir
Alex sambil membalikkan badannya.
“Alex!!! Kau
malas sekali untuk membuka pintu!!” teriak seorang perempuan ketika pintunya
sudah ditutup lagi. “tunggu... sepertinya aku kenal suara ini...” pikir Alex.
“Bangun Malas!!!” teriak perempuan itu sambil melempar batu yang diambilnya
sebelum masuk. “aw!!” teriak Alex kesakitan karena terkena lemparan tadi. “iya
iya aku bangun Clarissa” erang Alex sambil mengaruk-garuk kepalanya. “apakah
kau bisa tidak bisa membangunkan ku dengan lembut?” Tanya Alex. “tidak...”
itulah jawaban yang diterima Alex dari Clarissa.
“kau mau
apa?” Tanya Alex sekali lagi. “aku akan tinggal disini selama kau pergi ke
Massachusetts.” Jawab Clarissa. “pasti Master yang memberi tahu dia” pikir Alex
sambil beranjak dari kasur dan mulai mengemas perlengkapan untuk pergi nanti.
Ketika Alex selesai mengemas barang ia pun mengucapkan salam perpisahan kepada
adiknya. “jaga tempat ini jangan dikotori...” Nasihat Alex. “jaga dirimu kak”
ucap Clarissa sambil memeluk kakaknya, “aku pergi dulu...” kata Alex sebelum
menutup pintu.
Ketika Alex
sedang berjalan kearah kandang kuda. Ia
dikagetkan oleh seseorang yang memegang bahu kirinya. Alex pun terkejut
dan berbalik, Ia pun kaget ketika melihat orang yang memegang bahu kirinya
adalah.... “Teressa! apa yang kau lakukan disini?!” Tanya Alex dengan kaget
karena yang ia temui sekarang adalah Teressa. “aku hanya ingin berterima kasih
denganmu dan Mastermu.” Jawab Teressa sambil tersenyum. “kau mau pergi?” Tanya
Teressa yang terdengar sedih. “ya...” jawab Alex dengan nada iba karena melihat
Teressa hamper menangis. “Hei, kau kenapa menangis? Aku pasti akan pulang” ucap
Alex ketika melihat Teressa mulai menangis. “tapi, tak bisakah kau pergi
besok?” Tanya Teressa sambil terisak-isak. “tidak, baiklah agar kau tidak
menangis lagi ikut aku!”.
“kenapa kau
membawaku ke sungai ini?” Tanya Teressa kebingungan ketika tempat yang
ditujunya dalah pohon yang dulu sering dipanjatnya bersama Alex. “kau,ingat
pohon ini?” Tanya Alex. “tentu, dulu kita sering memajta pohon ini kan?” jawab
Teressa, “bagus, kalau kau masih ingat... aku jadi ingat ketika kau jatuh dari
pohon ini dan menangis. Jadi aku harus menggendongmu pulang, dan ketika sampai
dirumahmu aku dipukul oleh Ayahmu karena Ia mengira aku menjatuhkanmu...” Ucap
Alex yang membuat wajah Teressa memerah. “jangan ingatkan aku tentang itu.”
Balas Teressa sambil memukul bahu Alex pelan. “kenapa? Kau malu” goda Alex yang
makin membuat wajah Teressa semakin memerah. “yah, semenjak itu aku tidak
diperbolehkan menemuimu lagi oleh ayahmu. Setiap aku pergi kesana pelayanmu
selalu bilang kau sedang tidur, kau sedang pergi, kau sedang bla bla bla” ucap
Alex sambil meniru suara pelayan Teressa. “hahahaha” tawa Teressa ketika
mendengar suara pelayannya yang ditiru Alex. “hahaha, Alex Suaramu mirip
dengannya”.
Alex pun
tersenyum ketika ia berhasil membuat Teressa tertawa. “aku senang, kau kembali
tertawa” ucap Alex sambil medekat ke Teressa. “h-h-hei kau mau apa?!” kata
Teressa terbata-bata karena melihat Alex mendekatkan wajahnya kearahnya. Dan
saat itu juga kecupan hangat dari bibir Alex mendarat di bibir Teressa dengan
mulus. “ayo kita pulang” ajak Alex kepada Teressa yang masih terkejut dengan
kejadian barusan.
Dan, pada
Malam harinya dengan berat hati Alex pun meninggalkan Berkshire untuk pergi
menjalani misi barunya yaitu pergi ke boston. “hati-hati dijalan kak..” Nasihat
Clarissa. “aku akan hati-hati tenang saja” jawab Alex tidak lupa dengan senyum
khasnya “aku pergi dulu Clarissa” ucap Alex sembari mengarahkan kudanya ke
pelabuhan. Ditengah angin malam yang dingin, Alex Hawkeye menaiki perahu yang
disiapkan Persaudaraan Assassins dipelabuhan. “kapan aku akan kembali?” ucap Alex
dalam hati ketika barangnya diangkut oleh seorang porter.
To Be Continued