The Last Assassins
Summary: Seorang Assassin yang mengikuti jalan seorang Mentor
Assassins.
Genre:
Adventure/Romance
Rate: M for
Strong language and blood.
Disclaimer:
Ryuka Strucked
Warning:
Typo, OOT, dan kekurangan lainnya, penanggalan menggunakan DD-MM-YYYY
Cast: Alex
hawkeye , Teressa Highen , warga, Andrew Strucker, Jack Hawkeye, Raven Hawkeye,
Helena Hills, Sam Lox, dll.
A/N: maaf
kalau ceritanya dibuat seperti paragraph padahal chapter 1nya enggak dibuat
seperti paragraf
Chapter 2: Shadow
Company
Normal POV
London, England, 24-05-1716
Central
Library, London, England
“jadi tinggi
menara itu sekitar 27 meter dan ada 2 jalan satu melewati pintu dilantai
pertama dan yang 1 lagi adalah memanjat” pikir Alex sambil melihat struktur
Menara London disalah satu buku lalu Alex pun menyobek kertas itu dan
memasukkannya ke saku bajunya.
“Malam ini
Aku harus menyelamatkan Teressa” ucap Alex menyemangati dirinya lalu beranjak
pergi
Pada malam
harinya Alex pun mulai memanjat pertahanan luar menara London tanpa diketahui
oleh para penjaga. Dan ketika berada diatas Alex pun mendekati salah satu
penjaga yang setengah tertidur. Ketika ia berada dibelakang penjaga itu Alex
pun meregangkan kedua tangannya lalu ia melompat ke penjaga itu lalu tangan
kanannya digunakan untuk menahan teriakan si penjaga sedangkan tangan kirinya
digunakan untuk menusuk leher penjaga itu hingga tembus cukup dalam. Penjaga
itu pun mati dalam hitungan detik.
Satu persatu
prajurit dipertahanan luar gugur. Dan ketika prajurit terakhir sudah jatuh Alex
pun masuk ke dalam menara London melewati pintu yang tidak dijaga. Lalu ia
mulai pencarian tempat Teressa ditawan. Alex pun berhenti melakukan
pencariannya ketika ia melihat sebuah pintu yang dijaga seorang prajurit
bertubuh besar. Sambil merayap ditembok Alex pun mendekati prajurit dan
melempar sebuah pisau kearah jantung prajurit itu. Pisau itu berputar 2 kali
sebelum menancap dijantung prajurit itu.
Setelah Alex
rasa cukup aman, ia pun keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil pisau
di mayat prajurit tadi. Setelah itu Alex pun membuka pintu yang tadi dijaga
dengan perlahan. Dan ketika pintu dibuka sepenuhnya terlihat 2 orang prajurit
yang sedang tidur di meja yang berjarak 1 meter dari tempat Teressa.
“hmph!!!”
teriak Teressa namun suaranya teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya. Alex
pun dengan cepat mengeluarkan belati dari pinggangnya dan bilah tersembunyi
miliknya secara bersamaan. Lalu kedua prajurit itu sepertinya terkejut melihat
kedatangan seorang assassin secara tiba-tiba.
Saat
prajurit pertama baru bangkit ia sudah kehilangan keseimbangan dan kembali
jatuh terduduk dan terlihat sebuah pisau menancap didadanya dan memuncratkan
darah segar. Lalu Alex berguling kekanan tepat pada saat prajurit satu lagi
melemparkan pisau kecil dari saku bajunya. Pisau itu berada beberapa inchi dari
kepala Alex. “fiuh hampir saja” syukur Alex dalam hatinya. Sebagai serangan
balasan Alex melompat dan menusukkan bilahnya ke leher prajurit terakhir itu.
Setelah itu
prajurit itu terjatuh dengan suara berdeguk yang memualkan. Setelah mengambil
pisau dari prajurit pertama Alex memotong tali yang mengikat pergelangan tangan
dan kaki Teressa. Lalu Teressa pun membuka kain yang menyumpal mulutnya
sendiri. “Terima kasih. Tapi siapa kau?” Tanya Teressa sambil menatap Alex
dengan bingung. “Kau akan tahu siapa aku sebenarnya... Aku adalah orang yang
kau lupakan” jawab Alex yang membuat Teressa tambah bingung. “lalu siapa yang
menyuruhmu menyelamatkanku?” Tanya Teressa dengan nada jengkel. “Lox, Sam Lox.
Kau kenal dia?” Tanya Alex. “ya aku kenal dia. Dia adalah master assassins
bukan?” jawab Teressa sambil memiringkan kepalanya sedikit.
“cepat kita
harus pergi!!!” ucap Alex setelah ia mendengar teriakan-teriakan dari prajurit
lain. “lewat sini..” kata Alex sambil menarik tangan Teressa. PRANG!!!!.
“Teressa... Kau harus lompat ke kereta yang dipenuhi jerami itu.. kau
mengerti?” Perintah Alex sambil menunjuk gerobak jerami yang terparkir dibawah.
“Aku mengerti. Tapi sebelum aku meloncat beri tahu dulu siapa dirimu?” “aku
Alex” jawab Alex untuk menjawab pertanyaan Teressa sebelum ia melompat. “k-kau
Alex Hawkeye?” Tanya Teressa. Namun Alex tidak menjawabnya Alex lebih memilih
mendorongnya ke gerobak dibawah yang sudah disiapkan.
“Terima
kasih Alex!!!” teriak Teressa sebelum dibawa pergi oleh seekor kuda. Setelah
melihat kepergian Teressa, Alex pun membalikkan badannya dan melawan 6 musuhnya
yang baru saja masuk dan menatap Alex dengan ngeri. “bagus... ketakutan mereka
adalah senjata utama bagiku sekarang. Semakin mereka takut semakin mereka mudah
dikalahkan” pikir Alex. Ia pun mulai maju selangkah demi selangkah dan....
dengan bidikan yang mematikan ia melempar 2 pisau untuk membunuh 2 prajurit
yang baru saja tiba. 2 jatuh sisa 4. Alex pun menerjang prajurit yang masih
terkejut dengan pembunuhan kedua rekannya. Dengan menusuk kaki kanannya lalu
menebas kepalanya ia pun mati dengan cepat. 1 jatuh lagi sisa 1. Alex pun
berbalik dan menahan pedang prajurit terakhir itu. “dia sudah pulih dari
keterkejutannya” pikir Alex. Suara denting baja pun terdengar, pada akhirnya
Alex melancarkan serangan penutup dengan berlari, lalu berguling kebelakang
prajurit itu dan menusuk rusuknya dari belakang.
Sekarang
Alex berdiri di genangan darah dikelilingi oleh 6 mayat prajurit yang berserakkan.
“sial...” gerutu Alex saat melihat luka tusuk luar diperutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar